Minggu, 02 Mei 2021

Blinking LED

 

Oke setelah kita mengenal komponen, sensor dan Bahasa pemrograman Arduino, maka sekarang kita akan mencoba penerapannya. Pada Bahasa pemrograman yang lain biasanya program yang pertama kali kita buat adalah “Hello World”. Nah pada Arduino ini program yang akan kita buat pertama kali adalah Blinking LED.

 

Ide Dasar

LED adalah komponen dasar yang sering digunakan pada rangkaian elektronik. Karena bentuknya berupa lampu kecil maka kita dapat segera dapat melihat hasil program kita secara visual. LED pada program kali ini akan dibuat menjadi berkelap-kelip (blinking) dengan durasi waktu yang tertentu dan dilakukan berulang terus menerus.

 

Komponen yang diperlukan :

1 buah LED

1 buah resistor 330 ohm

Kabel jumper


Rangkaian

Untuk penempatan komponen anda bisa melihat pada gambar berikut.

 


Kode Pemrograman

Di bawah ini adalah kode pemrograman yang akan kita gunakan untuk blinking LED.

/* Source Code Cara menyalakan LED Berkedip selama (1000) /1 detik dengan arduino(Blinking LED) */

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);//Set pin 13 Sebagai OUTPUT/Keluaran

}

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH); // set LED on / Menyala

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(13, LOW); // set LED Off / Mati

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

}

 

Setelah itu running program tersebut pada software Arduino dan jangan lupa untuk memilih port yang digunakan. Untuk program diatas hanya untuk 1 LED saja disini saya akan membuat 3 LED jadi programnya akan sedikit berubah menjadi :

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);//Set pin 13 Sebagai OUTPUT/Keluaran

pinMode(12, OUTPUT);//Set pin 12 Sebagai OUTPUT/Keluaran

pinMode(11, OUTPUT);//Set pin 11 Sebagai OUTPUT/Keluaran

 }

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH); // set LED on / Menyala

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(13, LOW); // set LED Off / Mati

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(12, HIGH); // set LED on / Menyala

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(12, LOW); // set LED Off / Mati

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(11, HIGH); // set LED on / Menyala

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

digitalWrite(11, LOW); // set LED Off / Mati

delay(1000); // Menunggu/waktu jeda 1 detik

}

 

Jika kalian ingin waktu nyala lampunya bergantian, maka kalian harus mengganti delay pada program diatas. Pada Arduino 1000 delay sama saja dengan 1 detik. Okeee, sekian dulu pembahasan dari saya, sekian dan terima kasih.

Komponen Dan Sensor Pada Arduino

Pada pertemuan sebelumnya kalian sudah mempelajari Struktur dasar pemrograman dari Arduino. Kali ini kita akan membahas Komponen apa saja yang kita butuhkan untuk membuat suatu alat, dan memperkenalkan sensor apa saja yang bisa kita gunakan.

Komponen Pada Arduino

 

Komponen Pada Arduino

Arduino Board

Ardoino board adalah perangkat yang sangat penting dalam membuat suatu alat, karena Board ini adalah intinya. Arduino board kita gunakan sebagai alat untuk menempatkan pinMode secara Fisik.

 

USB Arduino

USB Arduino adalah penghubung antara Board dengan Device seperti laptop misalnya, dan juga digunakan sebagai Daya untuk menyalakan Board Arduino.

 

Kabel Jumper

Kabel jumper digunakan untuk menghubungkan Board dengan perangkat lainnya, misalnya Pin 13 pada board bisa kita hubungkan dengan sensor menggunakan Kabel jumper.

 

Resistor

Resistor digunakan untuk menghambat arus listrik. Sehingga tidak merusak perangkat yang dialiri oleh arus yang berlebihan.

 

Relay

Relay digunakan sebagai ON/OFF atau bisa dikatankan sebagai Saklar.

 

Baterai

Baterai digunakan sebagai catu daya. Dengan adanya batrai perangkat Arduino dapat dinyalakan

 

LED

LED berfungsi untuk menacarkan cahaya, biasanya saya menggunakan LED untuk dikombinasikan dengan sensor cahaya. Atau bisa digunakan untuk membuat alat seperti lampu lalu lintas.

 

LCD

LCD digunakan untuk menampilkan output, kita bisa memprogram LCD ini pada Arduino misalnya untuk menampilkan waktu, suhu, dll.

 

Sensor Pada Arduino

 

Sensor Suhu (DHT-11)

Sensor DHT-11 ini adalah sensor yang memiliki keunikan yaitu dapat membaca suhu (temperature) ruangan dan kelembapan udara (humidity).

 

Sensor Ultrasonik

Fungsi sensor ultrasonic adalah mendeteksi benda atau objek di hadapan sensor. Penerapannya banyak dipakai pada robot pemadam api dan robot obstacle lainnya.

 

Sensor Cahaya (LDR)

Sensor ini bisa di gunakan untuk menghidupkan lampu taman secara otomatis, jika kondisi Ruangan sudah mulai gelap, maka sensor cahaya LDR akan deteksi, kemudian digunakan untuk mematikan lampu atau menyalakan lampu.

 

Sensor Gas (MQ-2)

sensor gas berfungsi untuk mendeteksi apabila terjadi kebocoran gas LPG. Bila terjadi kebocoran gas maka sensor tersebut akan mengirimkan sinyal ke ADC  yang kemudian diteruskan ke mikrokontroler, untuk menghidupkan kipas exhaust yang akan meniup dan mengalirkan gas LPG tersebut keluar ruangan dan buzzer akan berbunyi sebagai tanda terjadinya kebocoran pada gas.

 

Sensor Api (Flame Sensor)

Flame sensor merupakan sensor yang mempunyai fungsi sebagai pendeteksi nyala api.

 

Sensor Kelembaban tanah (Moisture)

Sensor kelembaban tanah merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air di dalam tanah. Sensor ini terdiri dua probe untuk melewatkan arus melalui tanah, kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembaban. Semakin banyak air membuat tanah lebih mudah menghantarkan listrik, sedangkan tanah yang kering sangat sulit menghantarkan listrik. Jadi akan lebih efektif jika kita menggunakan air yang banyak agar lebih mudah terdeteksi.

 

RFID

RFID adalah suatu teknologi yang digunakan untuk melakukan identifikasi dan pengambilan data dengan menggunakan barcode atau magnetic card. Metode identifikasinya menggunakan sarana yang disebut label RFID yang berfungsi untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.

Untuk RFID ini ada 2 jenisnya, yaitu RFID Tag dan RFID Reader.

 

Selain yang disebutkan pada pembahasan kali ini, masih banyak lagi Komponen dan sensor yang dapat kalian gunakan.

 


Bahasa Pemrograman Arduino

Bahasa Pemrograman Arduino

Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. bahasa arduino sudah dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga bagi kita yang ingin mempelajari Bahasa ini menjadi mudah untuk dipelajari.

 

Struktur Dasar Pemrograman Arduino

Structure

Structure dasar dari bahasa pemrograman arduino itu sederhana hanya terdiri dari dua bagian.

void setup( )

{

// Statement;

}

void loop( )

{

// Statement;

}

Penjelasan Fungsi pada Arduino

Void setup() hanya dijalankan sekali saja karena digunakan untuk menginisialiasi dan fungsi ini harus ada pada program arduino. Fungsi void setup ini biasanya digunakan untuk menginisialisai pinmode.

Misalnya :

void setup()

{

pinMode(13,OUTPUT); // mengset ‘pin’ 13 sebagai output

}

 

Void loop() bisa dijalankan berkali-kali karena fungsinya untuk mengeksekusi program.

Ketika fungsi setup() sudah dijalankan, maka secara langsung menuju ke fungsi loop. Nah di fungsi loop ini program akan melakukan looping pada program yang sudah kita buat pada fungsi loop.

Misalnya :

void loop()

{

digitalWrite(13, HIGH); // nyalakan ‘pin’ 13

delay(1000); // pause selama 1 detik

digitalWrite(13, LOW); // matikan ‘pin’ 13

delay(1000); /// pause selama 1 detik

}

 

Sama seperti pada pemrograman lainnya Arduino juga memiiki Variable, konstanta, Tipe datadll. Tetapi ada yang sedikit berbeda pada pemrograman Arduino. Yaitu ada sedikit tambahan-tambahan yang tidak berada pada pemrograman lainnya. Apa saja itu?

 

High/low

High/low ini masih termasuk kedalam konstanta, berfungsi untuk mendefinisikan pin high atau low. Jika high maka akan didefinisikan 1, sedangkan low didefinisikan sebagai 0. Dimana angka 1 berarti menyala dan angka 0 mati.

Contohnya :

digitalWrite(13, High); // artinya pinmode 13 bernilai high, atau pin 13 akan kita nyalakan.

 

Input/Output

Konstanta ini digunakan dengan fungsi pinMode() digunakan untuk mendefinisikan mode pin digital, sebagai input atau output.

Contohmya :

pinMode(13, OUTPUT);//Set pin 13 Sebagai OUTPUT/Keluaran

 

Digital I/O

Input / Output Digital pada board arduino ada 14, ada saat tertentu I/O 0 dan 1 tidak bisa di gunakan karena di pakai untuk komunikasi serial. Jadi kita harus mengecek dlu apakah Pin tersebut sudah dipakai atau belum.

 

pinMode(pin, mode)

digunakan dalam void setup() untuk mengatur pin apakah sebagai Input atau output.

Contohnya :

pinMode (pin, OUTPUT); // mengset pin sebagai output

digitalWrite(pin, HIGH); // pin sebagai yang diset dinyalakan

 

digitalRead(pin)

Digunakan untuk membaca nilai dari pin yang kita program dengan hasil HIGH atau LOW.

Contohnya :

Value = digitalRead(pin); // mengset ‘value’ sama dengan pin

 

digitalWrite(pin, value)

Digunakan untuk mengset pin digital.

Contohnya :

digitalWrite ( pin, HIGH ); // set pin to HIGH

 

analogRead(pin)

Digunakan untuk membaca nilai pin analog yang memiliki resolusi 10-bit. Fungsi ini hanya dapat bekerja pada analog pin (0-5).

Contohnya :

Value = analogRead(pin); // mengset ‘value’ sama dengan nilai analog pin

 

analogWrite(pin, value)

Digunakan untuk mengirimkan nilai analog pada pin analog.

Contohnya :

analogWrite(pin, value); // menulis ke pin analog

 

delay(ms)

Digunakan untuk menghentikan program untuk sesaat sesuai dengan yang di kehendaki, satuanya dalam millisecond.

Contohnya :

Delay(1000); // menunggu selama satu detik

 

Serial.begin(rate)

Statement ini di gunakan untuk mengaktifkan komunikasi serial dan mengset baudrate.

Contohnya :

void setup()

{

Serial.begin(9600); //open serial port and set baudrate 9600 bps

}

 

Serial.prinln(data)

Mengirimkan data ke serial port.

Contohnya :

Serial.println(100); // mengirimkan 100

 

 

 

 

 

 

Jenis Board Arduino

 

Sebelumnya kita telah membahas tentang Pengenalan Arduino, kali ini mari kita lanjutkan pembahasan tentang itu mulai dari jenis board yang ada pada Arduino. Jika kalian mengerti tentang PCB, kalian bisa membuat board Arduino dengan PCB tersebut. Dengan Board PCB rangkaian yang kalian buat bisa kalian sesuaikan dengan keinginan kalian. Oke, kita akan masuk ke pemahasan kali ini. Saat ini ada bermacam-macam bentuk Board Arduino yang disesuaikan dengan Kegunaanya atau yang dikhususkan, seperti diperlihatkan berikut ini:

 

JENIS-JENIS BOARD PADA ARDUINO

 

ARDUINO USB

Arduino USB menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.

Contoh :

·         Arduino Uno

·         Arduino Duemilanove

·         Arduino Diecimila

·         Arduino NG Rev. C

·         Arduino USB dan Arduino USB v2.0 

Karena menggunakan port USB sebagai antar mukanya, jenis Board Arduino ini dapat digunakan secara plug and play. Board yang biasanya saya gunakan untuk membuat suatu alat yaitu Arduino UNO.

 

ARDUINO MEGA


Board Arduino jenis ini merupakan jenis Board Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi. Board Arduino Mega terbilang lebih lengkap dari pada Board Arduino Uno.

Contoh :

·         Arduino Mega

·         Arduino Mega 2560

Board Arduino jenis ini dilengkapi dengan tambahan pin digital, pin analog, port serial dan peripheral lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan Board Arduino jenis ini. Untuk ukuran Board ini juga cukup besar.

 

ARDUINO LILYPAD

Board Arduino Lilypad merupakan jenis Board Arduino yang memiliki karakteristik unik yang tidak dimiliki Board Arduino jenis lain.

Contoh :

·         LilyPad 00

·         LilyPad 01

Board Arduino Lilypad meiliki bentuk melingkar seperti bunga. Jadi Board ini memiliki bentuk yang berbeda dari pada board lainnya yang berbentuk persegi Panjang.

 

ARDUINO NANO



Board ini memiliki bentuk paling simple dibandingkan dengan Board Arduino jenis lain.

Contoh:

·         Arduino Nano 3.0

·         Arduino Nano 2.x


Untuk mengaktifkan board ini kalian bisa menggunakan casan hp tipe dahulu.

Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis board pada arduino, sampai bertemu lagi.

Arduino

 

ARDUINO

 

Pada kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan Arduino kepada anda. Biasanya saya menggunakan Arduino untuk membuat suatu robot prototype. Bahasa pemrograman yang terdapat pada Arduino juga cukup mudah untuk dipelajari. Pertama kali saya mempelajari Arduino ini Ketika saya masih berada di SMK.

 

Pengertian Arduino


Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan memprogram mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang diinginkan.

Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik. Mikrokontroler ada pada perangkat elektronik di sekeliling kita. Misalnya handphone, DVD, televisi, dll. Mikrokontroler juga dipakai untuk keperluan mengendalikan robot. Baik itu robot mainan, atau robot industri.

Karena komponen utama Arduino adalah mikrokontroler, maka Arduino pun dapat diprogram menggunakan komputer sesuai kebutuhan kita. Dengan membuat Arduino kita bisa membuat berbagai macam alat tergantung bagaimana cara kita memprogram Arduino tersebut. Beberapa alat yang pernah saya buat dengan menggunakan Arduino  yaitu m         onitor kelembaban tanah, pengukur jarak, penggerak servo, pengontrol suhu, pembaca RFID, Smart Train, Sistem Smart Home, Smart Trash dan masih banyak lagi.

Secara umum arduino terbagi menjadi 2 bagian Hardware dan Software. Pada bagian hardware Arduino memiliki berbagai macam pin.

 

Pin pada Arduino

Daya (Power) Arduino dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Warna USB ini umumnya berwanya biru.

 

Pin daya

·         VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.

·         5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada board.

·         3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board.

·         GND. Pin ground.

 

Input dan Output

Setiap pin digital pada Arduino dapat digunakan sebagai input dan output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-fungsi spesial:

·         Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic).

·         PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analogWrite().

·         SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO). Pin-pin ini untuk mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library. MOSI (Master In Slave Out): untuk mengirimkan data ke perangkat. MISO(Master Out Slave In): untuk mengirim data ke master. Pin miso dan mosi ini biasanya ada pada sensor Ultrasonik.

·         Reset. digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock sesuatu pada board.

 

Sekian pembahasan Mengenai perkenalan pada Arduino.

Minggu, 18 April 2021

Standard Operating Procedure (SOP)

 

Standard Operating Procedure (SOP)


SOP atau standard operating procedure adalah prosedur yang spesifik pada operasi bisnis tertentu yang menggambarkan aktivitas yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan tugas, terkait dengan aturan industry tertentu, kesesuaian dengan aturan hukum, atau sekedar standar ekseskusi bisnis. Semua dokumen yang memuat instruksi “how to” dapat dikategorikan pada SOP

Beberapa definisi lain terkait SOP antara lain: merupakan dokumen yang memuat instruksi tertulis yang dibakukan tentang proses penyelenggaraan administrasi, memuat cara melakukan pekerjaan, waktu, tempat dan aktor yang berperan , atau merupakan pedoman atau acuan pelaksanaan tugas sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja suatu lembaga, berdasarkan indikator teknis, administrative dan prosedural.

Kehadiran SOP untuk mendukung proses bisnis di suatu organisasi modern merupakan satu kebutuhan yang signifikan. Manfaat adanya SOP antara lain yaitu sebagai standardiasasi cara kerja untuk menyelesaikan suatu tugas khusus dan mengurangi kesalahan serta kelalaian, membantu staff untuk lebih mandiri, memberikan akuntabilitas dan menyediakan ukuran standard kinerja pegawai.

 

Standar Pengelolaan Teknologi Informasi (TI)

Saat ini, pengelolaan teknologi informasi (TI) di suatu organisasi tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Besarnya investasi organisasi pada TI menuntut organisasi untuk mengelola TI dengan lebih bijak dan teliti. Terkait dengan pengelolaan TI, terdapat banyak standard dan best practice yang sudah banyak diadopsi dan diterapkan oleh industri. Beberapa kerangka dan pedoman standard pada pengelolaan TI ini antara lain adalah CobIT, ITIL, ISO/IEC 38500, ISO/IEC 27001, CMMI, Balanced Scorecard, dan Six Sigma. Masing-masing standard, pedoman, maupun kerangka kerja tersebut memiliki cakupan dan persepsi yang berbeda-beda.

Menurut kerangka kerja CoBIT, domain yang dicakup pada tata kelola TI meliputi 4 area yaitu (1) align, plan and organize, (2) build, acquire and implement, (3) deliver, service and support, dan (4)monitor, evaluate and assess. Pada domain monitor, evaluate and assess, kehadiran SOP akan sangat membantu memonitor apakah suatu proses sudah berjalan sesuai dengan standard yang berlaku, serta apakah dapat memenuhi standar mutu tertentu. Oleh karena itu, kehadiran SOP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan tata kelola TI di suatu organisasi.

 

Kerangka Kerja Tata Kelola TI

Ada tiga kerangka kerja pihak ketiga yang diakui secara luas yang sering digambarkan sebagai ‘kerangka kerja tata kelola TI’. Sementara secara terpisah, tidak sepenuhnya memadai untuk tugas itu, masing-masing memiliki kekuatan tata kelola TI yang signifikan:

  • ITIL®: ITIL, atau IT Infrastructure Library® , dikembangkan oleh Kantor Kabinet Inggris sebagai perpustakaan proses praktik terbaik untuk manajemen layanan TI. Diadopsi secara luas di seluruh dunia, ITIL didukung oleh ISO / IEC 20000: 2011, di mana sertifikasi independen dapat dicapai.

 

  • COBIT®: Tujuan Kontrol untuk Teknologi Informasi dan Terkait (COBIT) adalah kerangka kerja kendali tata kelola TI yang membantu organisasi memenuhi tantangan bisnis saat ini di bidang kepatuhan terhadap peraturan, manajemen risiko, dan menyelaraskan strategi TI dengan tujuan organisasi. COBIT adalah kerangka kerja yang diakui secara internasional. Secara khusus, komponen Pedoman Manajemen COBIT berisi kerangka kerja untuk kontrol dan pengukuran TI dengan menyediakan alat untuk menilai dan mengukur kemampuan TI perusahaan untuk 37 proses COBIT yang diidentifikasi.

 

  • ISO 27002: ISO 27002 (didukung oleh ISO 27001), adalah standar praktik terbaik global untuk manajemen keamanan informasi dalam organisasi.

 

ISO / IEC 38500

Memberikan prinsip, definisi, dan model untuk membantu badan pemerintahan memahami pentingnya Teknologi Informasi (TI). Standar ini dimaksudkan untuk membantu semua jenis organisasi dalam mengevaluasi, mengarahkan, dan memantau penggunaan Teknologi Informasi (TI).

Tujuan standar ini adalah untuk mempromosikan penggunaan TI yang efektif, efisien dan dapat diterima di semua organisasi dengan memberi informasi dan membimbing badan pengatur dalam mengatur penggunaan TI dan menetapkan kosa kata tata kelola TI.

 

Capability Maturity Model Integration (CMMI)

Merupakan sebuah model yang dapat digunakan oleh organisasi untuk meningkatkan kualitas suatu produk atau servis. CMMI sendiri merupakan pengembangan dari Capability Maturity Model (CMM) yang dikembangkan oleh Software Enggineering Institution (SEI).

Pengembangan model yang dikembangkan oleh SEI berdasar pada pandangan mereka yaitu Kualitas sebuah sistem atau produk sangat dipengaruhi oleh kualitas dari  sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan mendasari sistem atau produk tersebut

 

Balanced Scorecard 

Merupakan metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan atau biasa disebut dengan strategi menajemen. Balanced Scorecard dikembangkan oleh Drs. Robert Kaplan dari Harvard Business School dan David Norton pada awal tahun 1990. 

Balance Scorecard berasal dari dua suku kata, Balanced yang artinya berimbang dan scorecard yang artinya katu skor. Pada awalnya Balanced Scorecard atau disingkat BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Dengan BSC perusahaan jadi lebih tahu sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Dengan adanya BSC sangat membantu perusaan untuk memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan efisien, dibutuhkan sebuah informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan.

 

Six Sigma

Merupakan sebuah tool atau cara perusahaan dapat mengembangkan kapasitas proses bisnis. Tujuan metode ini adalah meningkatkan performa dan menurunkan kemungkinan kesalahan. Pada akhirnya, Six Sigma mampu mewujudkan proses sebuah perusahaan yang kualitas produksinya lebih baik, meningkatkan keuntungan, dan bahkan meningkatkan semangat karyawan.

 

Six Sigma mendapatkan namanya dari kata “six” yang berarti enam (6) dan “sigma” yang berarti standar deviasi, yaitu salah satu ukuran sebaran data dalam ilmu statistika.

Metodologi ini berasal dari kurva lonceng dalam statistika, di mana satu sigma melambangkan satu standar deviasi dari mean atau rata-rata. Jika suatu proses memiliki enam sigma yang terdiri dari tiga sigma di atas dan di bawah, tingkat  kegagalannya dinilai rendah. Secara sederhana, semakin tinggi nilai sigma, semakin kecil kemungkinan cacat sebuah proses.

 

 

 

Daftar Pustaka

https://itgid.org/kupas-tuntas-tata-kelola-it-it-governance/

https://media.neliti.com/media/publications/79665-ID-implementasi-cmmi-pada-sistem-informasi.pdf

https://www.jurnal.id/id/blog/balanced-scorecard/

https://glints.com/id/lowongan/six-sigma/#.YHvTSGczbIU

https://hanosen.com/pecb-certified-iso-iec-38500-foundation-training-examination-and-certification/

Blinking LED

  Oke setelah kita mengenal komponen, sensor dan Bahasa pemrograman Arduino, maka sekarang kita akan mencoba penerapannya. Pada Bahasa pemro...