Bahasa Pemrograman Arduino
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. bahasa arduino sudah dipermudah
menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga bagi kita
yang ingin mempelajari Bahasa ini menjadi mudah untuk dipelajari.
Struktur
Dasar Pemrograman Arduino
Structure
Structure
dasar dari bahasa pemrograman arduino itu sederhana hanya terdiri dari dua
bagian.
void
setup( )
{
//
Statement;
}
void
loop( )
{
//
Statement;
}
Penjelasan Fungsi pada Arduino
Void
setup() hanya dijalankan sekali saja karena digunakan untuk
menginisialiasi dan fungsi ini harus ada pada program arduino. Fungsi void
setup ini biasanya digunakan untuk menginisialisai pinmode.
Misalnya
:
void
setup()
{
pinMode(13,OUTPUT);
// mengset ‘pin’ 13 sebagai output
}
Void
loop() bisa dijalankan berkali-kali karena fungsinya untuk
mengeksekusi program.
Ketika
fungsi setup() sudah dijalankan, maka secara langsung menuju ke fungsi loop.
Nah di fungsi loop ini program akan melakukan looping pada program yang sudah
kita buat pada fungsi loop.
Misalnya
:
void
loop()
{
digitalWrite(13,
HIGH); // nyalakan ‘pin’ 13
delay(1000);
// pause selama 1 detik
digitalWrite(13,
LOW); // matikan ‘pin’ 13
delay(1000);
/// pause selama 1 detik
}
Sama
seperti pada pemrograman lainnya Arduino juga memiiki Variable, konstanta, Tipe
datadll. Tetapi ada yang sedikit berbeda pada pemrograman Arduino. Yaitu ada
sedikit tambahan-tambahan yang tidak berada pada pemrograman lainnya. Apa saja
itu?
High/low
High/low
ini masih termasuk kedalam konstanta, berfungsi untuk mendefinisikan pin high
atau low. Jika high maka akan didefinisikan 1, sedangkan low didefinisikan
sebagai 0. Dimana angka 1 berarti menyala dan angka 0 mati.
Contohnya
:
digitalWrite(13,
High); // artinya pinmode 13 bernilai high, atau pin 13 akan kita nyalakan.
Input/Output
Konstanta ini digunakan
dengan fungsi pinMode() digunakan untuk mendefinisikan mode pin digital, sebagai input
atau output.
Contohmya
:
pinMode(13, OUTPUT);//Set
pin 13 Sebagai OUTPUT/Keluaran
Digital I/O
Input / Output Digital pada
board
arduino ada 14, ada
saat tertentu I/O 0 dan 1 tidak bisa di gunakan karena di pakai untuk
komunikasi serial. Jadi kita harus mengecek dlu apakah Pin tersebut
sudah dipakai atau belum.
pinMode(pin, mode)
digunakan dalam void
setup() untuk mengatur
pin apakah sebagai Input atau output.
Contohnya
:
pinMode (pin, OUTPUT); //
mengset pin sebagai output
digitalWrite(pin, HIGH); //
pin sebagai yang diset dinyalakan
digitalRead(pin)
Digunakan
untuk membaca nilai dari pin yang
kita program
dengan hasil HIGH atau LOW.
Contohnya
:
Value = digitalRead(pin);
// mengset ‘value’ sama dengan pin
digitalWrite(pin, value)
Digunakan
untuk mengset
pin digital.
Contohnya
:
digitalWrite ( pin, HIGH );
// set pin to HIGH
analogRead(pin)
Digunakan
untuk membaca nilai pin analog
yang memiliki resolusi 10-bit. Fungsi ini hanya dapat bekerja pada analog pin
(0-5).
Contohnya
:
Value = analogRead(pin); //
mengset ‘value’ sama dengan nilai analog pin
analogWrite(pin, value)
Digunakan
untuk mengirimkan
nilai analog pada pin analog.
Contohnya
:
analogWrite(pin, value); //
menulis ke pin analog
delay(ms)
Digunakan
untuk menghentikan program untuk
sesaat sesuai dengan yang di kehendaki, satuanya dalam millisecond.
Contohnya
:
Delay(1000); // menunggu
selama satu detik
Serial.begin(rate)
Statement ini di gunakan
untuk mengaktifkan komunikasi serial dan mengset baudrate.
Contohnya
:
void setup()
{
Serial.begin(9600); //open
serial port and set baudrate 9600 bps
}
Serial.prinln(data)
Mengirimkan data ke serial
port.
Contohnya
:
Serial.println(100); //
mengirimkan 100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar